BALINALE 2019 DITUTUP DENGAN MAHAKARYA INDONESIA BUMI MANUSIA

Bali| PANTAUTERKINI|(30 /09/19) Bali  International  Film  Festival  (Balinale)  ditutup  dengan  film  epik,  Bumi Manusia,  disutradarai  oleh Hanung  Bramantyo  (Indonesia)  dan diadaptasikan  dari  novel  karya Pramoedya  Ananta  Toer.

Sutradara  dan aktris  utama  Sha  Ine  Febriyanti dan  Ayu  Laksmi menghadiri  dan mempersembahkan  film  tersebut  serta  berjumpa  dengan  para  penonton  yang antusias.

Diikuti  sesi  Tanya-Jawab setelah  pemutaran  film  yang  menyentuh  di  balik  kisah pembuatan  film  tersebut. Pada  festival  tersebut,  penyelenggara  dan para  juri  mempersembahkan  penghargaan kepada film-film  berikut. •

Best Feature:  Saeng-Il  (Birthday) (Sutradara  Jong-Un  Lee,  Republik  Korea).  Film  ini diproduksi  oleh  Lee  Chang-dong,  sineas  Korea  yang  berpartisipasi  di  festival  pada  tahun 2010  dengan  film  pemenangnya  Shi  (Poetry). •  Best Documentary:  Bruce Lee  and  the  Outlaw (Sutradara  Joost  Vandebrug,  Belanda). •

Best Short:  The  Wind  Phone  (Sutradara  Kristen  Gerwick,  USA) •  Gary  L  Hayes  Award  untuk  Best  Emerging  Indonesian  Filmmaker:  Sutradara  Rama  Bayu Aji,  untuk  film  Sarvani  Bhutani (All Living  Beings) •  Special Mention  diberikan oleh  juri  kepada  Rishi Chandna  (India)  untuk  Tungrus.

Juri  menyatakan  “kita sangat  kesulitan  untuk  memilih  satu  film  di setiap  kategori  karena  opsi pilihannya sangat  bervariasi  dalam  gaya dan  memiliki  cerita  yang  berkualitas  luar  biasa.”

“Balinale  terus  berkembang  setiap tahun dan  kali  ini  kita  sangat  senang    menyertakan  pilihan  film terkemuka dari Indonesia”,  kata Direktur  Bali  Film  Center  sekaligus  Pendiri Balinale,  Deborah Gabinetti.

Pada  festival  ini,  28  negara  diwakili  oleh  93  film  dan  terlihat  sejumlah  penonton  pada setiap  pemutaran  film.  Pemutaran  film  termasuk  World,  Asian  dan  International  Premiere.

Sebuah  afiliasi  didirikan  dengan  Berlin  International  Film  Festival,  Berlinale  Spotlight:  Generation program  of  short  films. Festival ke-13 ini  dibuka  dengan  Asian Premiere  untuk  film  pemutaran  The  King  (2019) (UK, Hungaria,  Australia)  dari  World  Premiere  di Venice  Film  Festival.  Drama sejarah  ini  disutradarai  oleh  David  Michôd  dan  ditulis  kembali oleh  Michôd  dan  Joel  Edgerton.  Film  ini dimainkan  oleh aktor  nominasi Oscar  Timothée  Chalamet,  Joel Edgerton,  Sean  Harris,  Lily-Rose  Depp,  Robert Pattinson,  dan  Ben  Mendelsohn.
Michôd  sebelumnya  menghadiri  Balinale  2010  dengan  Animal Kingdom.

Tahun ini  juga  menampilkan  BalinaleX Industry Forum  ke-3  dengan  para  eksekutif  Hollywood  dan regional,  dan juga  produser  dan  pembuat  film  dengan pengalaman  dalam  kancah  nasional  dan international.

Mereka  berdiskusi  secara  bebas  mengenai  kebijakan,  etos  kerja  dan  peluang pendanaan  untuk  kolaborasi  di  masa  depan  yang  memungkinkan  di  bidang  film,  televisi,  dan platform  lainnya.  Reputasi BalinaleX  yang  mendorong  penukaran opini  terbuka  pada  industri perfilman  lokal yang  dinamis  terus  membangkitkan para pembuat  film.

Pembicara  BalinaleX  2019 terdiri dari para  sutradara;  Richard  Oh (Perburuan),  Ismail Basbeth  (Woo Woo,  Potret Diri), produser Andreas  Tika  (Foxtrot  Six),  Cornelio  Sunny  (If  This  is  My  Story)  dengan semua  film  yang ditayangkan  dalam  festival. Satu pembicara  penting  adalah  Rizal Ramli,  ekonom  dan  reformis  beberapa  zona  sumber  daya Indonesia.

Rizal  berkomentar  mengenai  keuntungan  yang  jelas  dari film  terhadap  ekonomi sebuah  negara dan  bagaimana  acara industri seperti Balinale  menarik  perhatian  untuk  suatu tujuan. Julian  Grimmond  dari GFS  Indonesia  mengatakan,  “Forum  ini  merupakan andalan yang  tepat, dimana film  industri  internasional  melihat  talenta kreatif  yang  luar  biasa di  Indonesia,  dan dalam sepuluh  tahun,  film  industri  pada  negara  ini  akan  mengambil  posisi  terdepan.

Kita  akan  melihat sejumlah  produser  memberi  modal kepada proyek-proyek film  Indonesia.

” Family  Film  Day  tahunan dipersembahkan  kepada  komunitas  film  pada  hari terakhir  festival kepada  penonton  muda yang  apresiatif.

Program  gratis  lainnya  termasuk  Cinema  Without  Wall, sebuah  progam  untuk  pembuat  film  muda,  dan  sebuah workshop akting  dengan  pelatih  akting veteran  Rukman Rosadi. 

Mengenai  BALINALE   Balinale  2019  didirikan  oleh  Bali  Film  Center  dan  didukung  oleh  mitra  venue  Cinemaxx  Theaters, Afiliasi Industri;  GFS  Indonesia  dan mitra  media  CNN  Indonesia.

Mitra  hotel  dan  venue  termasuk Swiss-Belresort  Watu  Jimbar,  Royal Tulip  Springhill Resort  Jimbaran  dan  Puri Bhagawan.

----- Balinale  dan  Bali  Film  Center  akan hadir  pada  pameran  di  Busan,  Korea  di  Busan  International Film  Festival dan  AFCNet  Link  of  CineAsia 5-8 Oktober. -----

Media contact:  press@balinale.com  atau telepon  Balinale  pada +62  (0)361  270  908  dan  +62 (0)361 282 019

Post a Comment

0 Comments