Aktifis Kota Depok Velar Aksi Bela Palestina |
Sejumlah Aktifis Depok Siap Gelar Aksi Bela Palestina.
Depok-Dalam pembukaan UUD 1945 disebutkan bahwa kemerde kaan adalah hak segala bangsa,dan penjajahan diatas dunia harus dihapuskan.
Menyikapi Konflik di Gaza,sejumlah aktifis pergerakan Depok menyatakan sikapnya mendukung kemerdekaan Palestina,dan mengutuk keras pendudukan Israel atas bumi Palestina.
"Yaa kami akan meyampaikan aspirasi masyarakat Depok ke Gedung wakil rakyat,yakni DPRD kota Depok dalam Minggu ini" Ujar Haris Fadillah ketua Garuda Nusantara Cabang Depok.
Haris yang didampingi oleh ketua Serikat Petani Depok Pardong, aktifis muda Andika Abdul Azis dan beberapa aktifis lainnya Selasa,(07/11/ 2023 )di Posko Garnus Tapos kawasan Dongkal Sukatani Kecamatan Tapos Kota Depok.
Sementara Ketua Serikat Petani Depok Padding mengata kan, selain melakukan aksi mendukung Palestina,kami juga akan mengadakan penggalangan Dana Bantuan kemanusian untuk Palestina" ujarnya.
Sedangkan Andika Abdul Azis menyampaikan, bahwa perang Israel- Palestine bukan lah perang agama. " Ini bukan tentang agama,tapi ini murni kemanusiaan,kita tidak mau adanya aksi-aksi yang tidak berperikemanusiaan yang selama ini terus menerus dilakukan oleh pihak Israel. Perang harus dihentikan.Israel harus bertanggungjawab terhadap tindakannya" ujar Dika,panggilan akrab Andika Abdul Azis.
Ditempat yang sama aktifis mahasiswa Depok M.Khalilou Fadiga mengatakan bahwa selain di DPRD aksi juga akan dilakukan di Perempatan Ramanda Depok.
Supaya faham,kita harus tahu bahwa:
Pertama : Mengapa harus menolak proposal damai Palestina – Israel?
Salah satu agenda licik Barat dalam melestarikan cengkraman hegemoninya adalah menciptakan polemik internal dalam masyarakat terjajah melalui penyebaran popaganda anti perang dan cinta damai yang sekilas sangat mempesona bagi lapisan tertentu yang merasa cukup cerdas dan beradab.
Propaganda ini bertujuan pelemahan spirit resistensi dalam masyarakat terjajah dengan dalih bahwa semua konflik hanyalah strategi marketing industri senjata.
Opini ini disemburkan oleh filsuf zionis yang diagungkan oleh Barat Yuval Noah Harari dan sejarawan berdarah Yahudi Bernard Lewis. Karena pandangan mereka terkesan jauh dari tendensi politik pro zionisme, banyak orang yang merasa beradab menjadikan nya sebagai landasan sikapnya .
Pandangan-pandanganya berbasis pada penafian nilai-nilai transenden di balik semua konflik dan doktrin yang menetapkan bahwa kesejahteraan dan ketentraman adalah ciri masyarakat beradab.
Opini ini mengulang kesuksesan Amerika pada masa perbudakan pra Lincoln yang menciptakan dua kelompok budak, yaitu budak ladangan yang dieksploitasi dalam industri pertambangan dan budak rumahan yang agak dimanusiakan demi menjadi centeng juga algojo yang menyiksa para budak ladang yang resisten dan mencoba untuk merdeka.
Kedua : Mengapa harus mendukung perlawanan bersenjata rakyat Palestina?
Ada beberapa fakta yang mendasarinya, antara lain :
1. Setelah rezim apartheid di Afrika Selatan musnah, rezim tak sah penjajah Palestina adalah satu-satunnya rasialisme struktural yang tersisa di dunia saat ini.
2. Palestina terjajah bukan hanya karena okupasi oleh rezim ilegal Zionis dan dukungan AS serta Barat, tapi dilemahkan oleh rezim-rezim Arab sekutu AS terutama Saudi.
3. Cinta Tanah Air berarti mendukung amanat UUD yang menegaskan bahwa kemerdekaan adalah hak setiap bangsa dan menyerukan dihapuskannya penjajahan di atas muka bumi.
6. Karena Quds merupakan simbol sakral umat tiga agama besar, menyuarakan dukungan untuk pembebasan Palestina adalah cetusan toleransi global.
7. Karena Quds dan terutama Al-Aqsa merupakan kota suci dan kiblat pertama, umat Islam berkewajiban menentang penjajahan tanah Palestina.
8. Sebagai bagian dari umat pengikut Pemimpin sentral dan tunggal umat Islam, seruan Imam Khamenei untuk menghidupkan Hari Internasional Quds adalah kewajiban keagamaan.
Ketiga : Apakah menentang Zionisme berarti Anti Semit dan anti Yahudi?
Terlahir sebagai orang dengan ras yahudi dan ras apapun bukanlah kesalahan dan aib. Orang-orang Yahudi kelahiran Eropa dan Amerika yang datang ke Palestina dan mendirikan Israel adalah turis tanpa visa.
Zionisme tak identik niscaya dengan ras dan agama Yahudi. Zionisme adalah ideologi rasisme dengan manipulasi terhadap kitab suci. Tak sedikit rabi yahudi dan warga Eropa dan Amerika yang aktif mendukung perjuangan rakyat Palestina dan menentang Zionisme.
Zionisme adalah penyakit lintas agama. Zionisme berjubah lebih berbahaya dari zionisme berdasi. Takfirisme adalah zionisme berbalut relijiusitas.
“Quds adalah hak pengikut agama-agama Ibrahimik. Ia adalah milik pengikut Musa, Isa dan Muhammad, bukan gerombolan penjajah rasis.” (Gibran Basil, Menlu Lebanon).
Keempat : Apakah isu Palestina hanya milik umat Islam?
Palestina memang negara multikultur dan etnik. Siapapun yang lahir di Palestina sebelum okupasi, penganut agama Islam, Kristen dan Yahudi, dari suku Arab, Yahudi dan lainnya adalah warga sah Palestina.
Isu Palestina bukan isu agama, karena ia adalah tanah yang dihormati agama-agama Ibrahimik. Tapi itu tidak berarti isu Palestina hanya boleh dipandang sebagai isu kemanusiaan semata, dan tidak berarti orang Muslim tidak berhak meyakini membela rakyat Palestina sebagai kewajiban keagamaan, dan tidak berarti bangsa Arab tidak berhak mengklaim Palestina sebagai bagian dari wilayah Arab berdasarkan prosentase penduduknya baik Muslim maupun Kristen.(*)
#FreePalestine
No comments:
Post a Comment