Tim yang dipimpin oleh Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Metro, Kombes Auliansyah Lubis datang bersama penyidik Subdit Tipikor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya dan Polres Metro Depok. Perwakilan Kementerian Sosial (Kemensos), Perum Badan Urusan Logistik (Bulog), dan JNE Express ikut hadir mengecek lokasi.
"Kami sudah di lokasi, yang kami lihat memang ada beras yang ditimbun di situ. Kami sepakat semua ya bahwa kami sudah cek lokasi, memang ada beras yang ditimbun. Permasalahannya adalah, itu adalah beras penimbunan atau beras rusak, dan lain sebagainya, itu kami masih melakukan proses penyelidikan," Ujar Auliansyah Lubis
Timsus Polda Metro Jaya akan meminta bantuan ahli untuk memeriksa dan menggali kembali lokasi penemuan tersebut
"Kami juga akan meminta ahli supaya tidak ada permasalahan yang timbul di kemudian hari. Apakah itu hanya beras, atau ada yang lain, saya belum bisa jawab sekarang," kata Auliansyah.
Tim Kuasa Hukum Hotman Paris untuk JNE, Anthony Djono mengatakan, beras yang rusak itu telah digantikan yang baru oleh JNE sebelum didistribusikan kepada penerima manfaat.
"Karena beras itu sudah rusak, setelah beras dari gudang Bulog diambil ada yang kena hujan, jadi biasalah ada yang basah, jamur, sudah tidak layak konsumsi. Makanya kami ganti seluruh beras yang rusak dan kami ganti yang baru, sampai hari ini tidak ada yang komplain," katanya.
Anthony mengatakan, penguburan beras rusak tersebut menjadi milik JNE. Sebab, pihak JNE telah mengganti rugi beras berbobot 3,4 ton yang rusak.
"Beras yang hari ini saudara lihat dikubur itu, bukan beras bansos. Itu adalah beras milik JNE. Saya ulangi lagi ya, ini bukan beras bansos tetapi beras JNE," ujarnya.
Rudi Samin pemilik lahan juga menanyakan klaim JNE terkait kepemilikan beras tersebut. Sebab, ketika menemukan paket tersebut terpendam di lahannya, ada tulisan yang menyatakan paket bansos itu milik Bulog.
"Kalau ini barang milik negara tertulis barang ini milik BUMN dan bulog kok rusak main ganti sendiri, ada SOP, saya saja pemilik tanah enggak tahu dipendam di sini," sambungnya.
(lhps/Surbel)
No comments:
Post a Comment