Bank Indonesia Menilai Uang Elektronik Mencapai Rp111,35 Triliun


Medan, Pantauterkini.co.id

Kepala Perwakilan  Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Utara IGP.Wira Kusuma,mengatakan Perkembangan Keuangan Digital Nasional dan Sumatera Utara. Bank Indonesia mencatat nilai transaksi uang elektronik Nasional meningkat 14,82%(yoy) sehingga meningkat Rp111,35 Triliun di triwulan II-2023, sementara nilai transaksi digital banking tercatat sebesar 
Rp.12.852 triliun atau tumbuh 11,6% (yoy), kata Wira Kusuma dalam kata sambutannya pada acara Opening Ceremony Medan Digifestival 2023, hari Jum'at (25/08/2023)

Dijelaskan Wira Kusuma, Sejalan dengan hal,
transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) juga 
menunjukan pertumbuhan yang signifikan, merchant QRIS s.d 
Juni 2023 secara nasional sebanyak 26,7 juta merchant, dengan jumlah 
sebanyak 37 juta pengguna. Transaksi QRIS di Tw II-2023,
tumbuh 104,64%(yoy) dengan nilai nominal sebesar Rp49,65 triliun, ungkapnya 

Hadir dalam acara tersebut Anggota Komisi IX DPR RI Bapak H.Hidayatullah,SE. Rektor Universitas Sumatera Utara Prof.Dr.Muryanto Amin,S.Sos,M.Si dan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional V Sumatera Bagian Utara Bambang Mukti Riyadi, acara kegiatan yang diadakan di Pandopo Kampus Universitas Sumatera Utara mulai Jum'at, 25 hingga Minggu 27 Agustus 2023.

Bank Indonesia, meningkatkan literasi & pemahaman mengenai risiko-risiko yang dihadapi, untuk mewujudkan konsumen layanan keuangan digital yang paham, berdaya dan terlindungi.
Sejalan dengan kondisi nasional, perluasan QRIS di Sumatera Utara berjalan dengan baik dan terus terakselerasi sejalan dengan ekseptansi masyarakat.

Jumlah merchant QRIS di Sumatera Utara hingga triwulan II 2023 mencapai 1,02 juta merchant yang di domanisasi oleh merchant usaha, mikro (63,06%) dengan total transaksi mencapai Rp.4,91 triliun dan telah digunakan oleh 1,7 juta pengguna.

Peran Bank Indonesia Dalam Mendorong Akselerasi Digital. Bank Indonesia sendiri, sebagai otoritas moneter dan sistem pembayaran di Indonesia, akan terus mendorong perluasan digitalisasi dan memperkuat sistem pembayaran yang semakin CEMUMAH (Cepat,Mudah, Murah, Aman dan Andal). Bank Indonesia juga telah menerbitkan Blueprint Sistem Pembayaran 2025 (BSP 2025) yang menjadi guidance dalam pengembangan ekonomi digital di Indonesia. Beberapa inovasi transaksi non tunai yang didorong oleh Bank Indonesia antara lain Quick Responce Code Indonesia Standard (QRIS) serta BI-FAST) yang mendorong transaksi semakin capat dan efesien bagi masyarakat.

Tantangan Digitalisasi di Sumatera Utara. Ditengah perkembangan keuangan digital yang pesat tersebut masih terdapat berbagai tantangan, khususnya dalam hal literasi masyarakat, serta infrastruktur pendukungnya.

Berdasarkan survei Literasi dan Inklusi Keuangan Tahun 2022 oleh OJK, masih terdapat gap sebesar 43,89% antara indeks literasi dan inklusi keuangan di Sumatera Utara keuangan hanya sebesar 51,69% Sementara indeks inklusi keuangan telah mencapai 95,58%.
Kondisi tersebut tentunya menjadi perhatian kita bersama untuk dapat terus mendorong perluasan edukasi keuangan digital, sekaligus meningkatkan literasi & pemahaman mengenai risiko-risiko yang dihadapi, Untuk mewujudkan konsumen layanan keuangan digital yang paham berdaya dan terlindungi, kata Wira Kusuma. 

Sinergi dalam menghadapi tantangan Digitalisasi di Sumatera Utara. Menghadapi berbagai tantangan tersebut, diperlukan sinergi yang kuat dari berbagai pihak, baik pemerintah pusat & daerah, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penyelenggara jasa pembayaran (bank maupun non bank), Serta instusi pendidikan dan akademisi yang memiliki peran penting dalam edukasi keuangan kepada masyarakat.

Sebagaimana yang kita laksanakan hari ini dalam Medan Degifestival, kolaborasi dan dukungan kampus, diharapkan menjadi role model bagi dunia pendidikan.
Tidak hanya e-learning dan e-payment yang telah diimplementasikan, inovasi dan pemanfaatan pembayaran non tunai untuk Endroument Fun yang hari ini akan di launching, diharapkan menjadi langkah pendukung untuk mewujudkan Cita-cita(red/BR) 

Post a Comment

0 Comments