Bali | Pantau Terkini | Pembukaan akses perbatasan Bali bagi maskapai penerbangan internasional dan pelaku perjalanan luar negeri disambut sangat antusias oleh pelaku pariwisata Bali. Keluarnya Surat Edaran No.4 tahun 2022 Satgas COVID-19 Nasional juga menjadi landasan formal dalam implementasi di lapangan yang berlaku 1 Februari 2022. Kedatangan pesawat komersial pertama Garuda Indonesia dari Narita Jepang ke Denpasar Bali pada hari Kamis, 3 Februari 2022 menjadi momentum mendaratnya kembali pesawat penerbangan penumpang internasional  di Bandara Internasional Ngurah Rai. Rencana maskapai penerbangan Singapore Airlines yang akan mendarat di bandara Ngurah Rai pada 16 Februari 2022 juga menambah dan menguatkan harapan dibukanya Bali bagi wisatawan mancanegara. Ini akan menggerakkan maskapai penerbangan internasional lainnya untuk mendarat lagi di Bali.

Pembukaan Pariwisata Wisman Bali v.s. Gelombang Ketiga COVID-19

Antusiasme wisatawan Ukraina ke Bali sangat tinggi. Tantangan utama adalah pada penerbangan ke Bali (kendatipun Garuda Indonesia, Singpore Airlines dan Jetstar sudah memastikan terbang ke Bali), peraturan masuk ke Bali yang masih mensyaratkan untuk karantina dan belum adanya visa khusus untuk wisatawan. Sebagai referensi, persyaratan masuk ke Ukraina sangatlah simpel yaitu hanya memerlukan hasil negatif tes PCR, vaksinasi lengkap dan asuransi COVID-19 yang dibeli secara online sebelum berangkat.  

Dibukanya bandara Internasional Ngurah Rai bagi wisatawan mancanegara masih menyisakan beberapa “pekerjaan rumah (PR)” bagi pemangku kepentingan pariwisata khususnya pemerintah. Pertama, pada saat harapan itu mulai tumbuh kasus baru COVID-19 semakin bertambah dan pernyataan resmi pemerintah dikeluarkan bahwa gelombang ketiga COVID-19 sudah terjadi di Indonesia. Per tanggal 11 Februari 2022 konfirmasi kasus baru di Indonesia mencapai 40.489 dan di Bali menyentuh angka 1.834. Kasus aktif di Bali mencapai 17.851, dengan keterisian Rumah Sakit Rujukan 1.322 (7,41%), Isolasi Terpusat 861 (4,82%) dan Isolasi Mandiri 15.668 (87,77%). Dari kapasitas Isolasi Terpusat 1.876 bed, terisi 861 bed (45,90%) dan tersisa 1.015 bed (54.68%). 

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes tidak menampik bahwa lonjakan kasus COVID-19 disumbang oleh kontribusi sifat penularan varian SARS-COV 2 B.1.1.529 atau Omicron. Berita bagusnya adalah walaupun Omicron dapat menular dengan cepat, namun tingkat fatalitasnya tidak lebih besar dari varian Delta. Secara global beberapa negara sudah menganggap pandemi memasuki fase endemi dan memperlakukan SARS-COV 2 seperti virus influenza biasa, seperti di Denmark dan Perancis. Beberapa negara di Eropa juga menghapus syarat tes COVID-19 bagi para pelancong yang datang ke negara mereka, antara lain: Spanyol, Inggris, Siprus, Swiss dan Swedia. Sementara itu, Uni Eropa sedang mengejar strategi perjalanan baru yang disederhanakan dan akan menghilangkan persyaratan pengujian di lebih banyak negara. 

Pekerjaan rumah kedua adalah bagaimana upaya pemerintah dapat menarik maskapai penerbangan internasional untuk lebih banyak terbang ke Bali dan mendarat di  Bandara Internasional Ngurah Rai. 

PR ketiga, hotel yang sudah tersertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environmental sustainability) bisa dijadikan tempat warm-up vacation dan selanjutnya bisa menetap di sana menghabiskan masa liburannya atau melanjutkan ke destinasi atau akomodasi lain yang sudah dibuka.

Serta yang tidak kalah penting adalah bagaimana pemerintah bisa percaya diri dengan segala upaya penanganan COVID-19 yang bahkan diakui dunia akan keberhasilannya, berani membuka perbatasan secara terukur dan terkontrol bagi wisman yang sudah menerima vaksinasi lengkap tanpa harus dikarantina. Serta kesiapan menangani warga asing yang apabila terinfeksi positif COVID-19 bisa ditangani di Indonesia atas biaya wisman sendiri. Ini menjadi sangat esensial sebagai  pembuktian bahwa Indonesia layak menuju dan menjadi destinai medical tourism.

Dengan demikian maka harapan membangkitkan perekonomian dan menjadikan kebijakan yang tepat sasaran, tepat waktu, tepat manfaat dan memahami kebutuhan masyarakat tidak hanya sebatas kata-kata namun benar-benar terjadi dan diterapkan secara nyata. Saat ini sarana dan prasarana pariwisata di Bali sudah tersertifikasi CHSE  mencapai 2.212, serta fasilitas dan sarana publik yang menggunakan aplikasi PeduliLindungi secara aktif berjumlah 10.000 lebih.         

Memperingati 30 Tahun Hubungan Diplomatik Ukraina dengan Indonesia

Pada tanggal 2 Juni 2022 Hubungan Kerjasama Bilateral antara Ukraina dan Indonesia akan memasuki  masa 30 tahun. Tentu diharapkan kerjasama ke depan bisa terus ditingkatkan yang saling menguntungkan bagi kedua negara. Provinsi Bali juga bisa menangkap peluang kerjasama ke depannya. Adapun sektor kerjasama yang menjadi fokus Ukraina terdiri atas 8 bidang seperti Pertanian, Pengolahan Makanan, Industri Energi, Mechanical Engineering, Transportasi dan Logistik, IT dan Telekomunikasi, Produk Farmasi dan Kesehatan, Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Melihat fokus pengembangan kerja sama Ukraina di atas, ada sebagian besar kesesuaian dengan arah prioritas kebijakan dan program pembangunan Bali Era Baru yang berdasarkan pola pembangunan semesta berencana dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Dengan makna  menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya untuk mewujudkan kehidupan krama Bali yang sejahtera dan bahagia, sekala-niskala bagi kehidupan krama dan gumi Bali. Fokus pembangunan Bali diimplementasikan pada Jana Kerthi, Jagat Kerthi, Danu Kerthi, Wana Kerthi, Segara Kerthi, Atma Kerthi yang dikawal dengan menetapkan regulasi berupa Pergub dan Perda. 

Sejalan dengan Program Pembukaan Bali untuk wisatawan mancanegara dan peringatan 30 tahun hubungan bilateral Ukraina dengan Indonesia, Konsul Kehormatan Ukraina di Denpasar Bali, I   Nyoman Astama, yang juga adalah Managing Director Pacific Holidays DMC, melakukan perjalanan ke Ukraina dari 30 Januari sampai 15 Februari 2022. “Perjalanan kali ini adalah untuk ‘menjemput bola’ dalam mengantisipasi rencana pembukaan Bali bagi wisatawan mancanegara, serta upaya kegiatan nyata dalam meningkatkan kerja sama bilateral kedua negara yang sudah terjalin baik selama ini.  Selain itu kesempatan ini juga dijadikan sebagai suatu peluang untuk berkreasi dan berinovasi dalam melakukan diversifikasi mengantisipasi stagnannya kegiatan pariwisata dalam dua tahun terakhir ini. Tantangan juga tidak kecil apalagi perjalanan ini dalam musim dingin sampai minus 15 derajat dan maraknya pemberitaan media yang mengekspos memanasnya hubungan di perbatasan Ukraina dan Rusia”, ungkap Nyoman Astama.

Nyoman Astama menambahkan bahwa banyak juga pertanyaan para sahabat yang menunjukkan kepedulian mereka dengan menanyakan keadaan dan situasi akan terjadinya perang Ukraina dan Rusia. Bahkan ada yang mengirimkan video dan tautan berita media menanyakan apakah benar perang Dunia Ketiga sudah terjadi dan sebagainya. Pemberitaan media sangat mudah memicu persepsi yang berbeda-beda, oleh karena itu berita objektif dari sumber terpercaya harus menjadi acuan. Pengecekan kembali kepada sumber berita dan kepada pihak-pihak terlibat dan berwenang menjadi suatu keharusan. Apalagi kita sudah memiliki banyak pengalaman dan melihat kejadian bahwa akibat mudahnya terjadi provokasi bisa menyebabkan terjadi kerusuhan dan bahkan perang saudara sampai hancurnya suatu negara.   

“Koordinasi yang intens dan terkini dilakukan untuk mengetahui situasi dan kondisi terakhir di Ukraina sebelum kami berangkat ke Kyiv, baik dengan Kedutaan Besar RI di Kyiv maupun Kementerian Luar Negeri Ukraina”, ungkap Nyoman Astama.  

Berdasarkan komentar dari Kementerian Luar Negeri Ukraina dari Bagian Fungsi Misi Diplomatik menyatakan bahwa di wilayah teritorial Ukraina terdapat 129 Kedutaan Besar dan Konsulat dari negara asing serta misi-misi organisasi internasional.

Per 24 Januari 2022 hanya empat negara mengumumkan keinginannya untuk mengevakuasi anggota keluarga dan staf atau mengijinkan mereka meninggalkan wilayah Ukraina secara sukarela, yaitu: Amerika Serikat, Inggris, Australia dan Jerman.

Sedangkan negara-negara dan misi internasional lainnya tidak ada rencana untuk mengevakuasi atau mengurangi staf pada saat ini karena tidak cukup alasan untuk melalukan itu.

Pada situasi saat ini sangatlah penting untuk menghindari langkah-langkah atau penyebaran informasi di ruang publik yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan ketegangan dalam masyarakat karena itu berpengaruh pada ketidakstabilan perekonomian dan keuangan.

Pada saat seperti ini lah persatuan dan soliditas Ukraina dan para mitra dibutuhkan karena itu menjadi kekuatan bersama. 

Hal ini termasuk juga upaya-upaya kita untuk melakukan aksi nyata agar bisa keluar dari dampak pandemi saat ini.

Peluang Perdagangan B2B dan G2G di Ukraina

Dalam kesempatan perjalanan ini Nyoman Astama, yang juga adalah Perwakilan KADIN Ukraina di Indonesia, mengadakan pertemuan dengan UCCI (Ukraine Chamber of Commerce and Industry – KADIN Ukraina) untuk membuka peluang meningkatkan hubungan perdagangan dalam arti luas demi membantu aktivitas perusahaan dan usaha UMKM di kedua negara. Pertemuan juga dilakukan dengan para pengusaha dan anggota KADIN Ukraina secara hybrid; tatap muka langsung dan online. 

Peluang yang juga terbuka di Ukraina adalah kebutuhan akan produk pertanian yang memang tidak ada di negara yang berpenduduk 45 juta tersebut, apalagi pada musim dingin. Sedangkan produk pertanian Ukraina yang berlimpah dan menjadi andalan ekspor negara terluas dalam satu benua Eropa adalah biji-bijian serta hasil turunan dari bunga matahari.       

Dalam level G2G, pemerintah provinsi Bali juga bisa menangkap peluang kerjasama ke depannya. Adapun sektor kerjasama yang menjadi fokus Ukraina terdiri atas 8 bidang seperti Pertanian, Pengolahan Makanan, Industri Energi, Mechanical Engineering, Transportasi dan Logistik, IT dan Telekomunikasi, Produk Farmasi dan Kesehatan, Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Informasi lebih lanjut, silakan menghubungi:
I Nyoman Astama, SE, MM, CHA
Honorary Consul of Ukraine in Denpasar Bali