Pantau terkini Denpasar 9 Desember 2021.Intan Aprilia Minten selain seorang pengusaha tapi dibalik kesuksesannya merasakan ada seorang Ibundanya yang menginspirasi dan mengajarkannya menjadi seorang wanita yang tangguh yang kuat dan mandiri serta selalu mengucap syukur dalam segala hal.

Sebagai wujud kecintaannya kepada Ibundanya Intan Aprilia Minten sedang merampungkan tulisan dalam sebuah buku tentang MAI (Mematuhi Ajaran Ibu) yang merupakan hadiah menjelang Hari IBU yang tak sebentar lagi.

Nama lengkap saya Intan Aprillia Minten ( di baca pendek dari belakang MAI). Dan setelah menikah  2001) nama saya bertambah Kraft ( family name dari suami Warga Jerman) . Jadi nama saya official saat ini Intan Aprillia Minten Kraft ( suami sdh almarhum) tp legalitas document id sy tetap tercantum Kraft.

MAI. 

Kisah nyata. 

Saat saya kecil mainan saya hanyalah alam sekitar dan  pegunungan tempat saya di lahirkan memang terkenal kering dan kurang air. 

Ketika kemarau panjang sumur sumur milik warga banyak yang kering. Sehingga warga desa di gunung harus rela bangun di tengah malam dan berjalan beberapa kilo meter demi utk mendapatkan air yang mengambilnya hrs ber giliran. 

Dan ketika saya kecil di bawa ibu dengan menggendong klenting ikut berjalan jauh mencari air. 

Dengan melihat setiap hari akhirnya pada saatnya tulang saya kuat membawa beban klenting. Maka saya mendapat tugas salah satunya mencari air dengan cara di gendong katena jaraknya cukup jauh beberapa kilo meter. Dan jalanan masih terjal bebatuan yang harus betul betul kaki kuat menopang  beban badan dan air yg di gendong. Tugas itu saya kerjakan hingga usia SMP' selanjutnya saya hijah tinggal di Jakarta yang suasana dan kondisi berbeda.

z

Mbak Intan memang seorang wanita tangguh yang mencintai alam sehingga Mbak Intan memanfaatkan alam ini untuk membantu masyarakat menjadi sehat lewat produk alami yang telah dipasarkan seperti TEH KAYUMANIS (MAICASSIAVERA TEA, WATER MIRACLE (uap air/ embun di pegunungan Gunung kidul yang disedot mesin khusus yang diimpor dari Jepang yang menghasilkan air dengan kadar polutan 0%setelah melalui proses filter beberapa tahap).

Back to Nature itulah yang diharapka  mbak Intan untuk menyehatkan masyarakat Indonesia karena pengobatan alami efek sampingnya sangat minimal.

Itulah sekilas kisah inspirasi dari Mbak Intan yang sangat mencintai Ibunya.

panterbali-UQ