Aliansi mahasiswa celebes menggelar demonstrasi di depan PT. PLN (persero) Unit Induk Wilayah SULSELBAR , Kamis 09/09/2021


Pada demonstrasi yang berlangsung kurang lebih 3 jam itu dihadiri oleh beberapa mahasiswa dari universitas yang berbeda-beda dengan memakai APD (alat pelindung diri)


Dalam pernyataan sikapnya , aliansi mahasiswa celebes menuntut 4 hal yakni;

1. Memutus dugaan praktek monopoli serta dugaan korupsi, kolusi , dan nepotisme di tubuh PT.PLN wilayah sulawesi selatan, sulawesi tenggara, dan sulawesi barat.

2. Mengevaluasi seluruh pejabat PT. PLN Wilayah  

sulawesi selatan, sulawesi tenggara, dan sulawesi barat yang diduga terlibat dalam pengadaan serta pelaksanaan proyek tersebut.

3. Memeriksa pejabat pengguna anggaran, pejabat kuasa pengguna anggaran, pejabat pembuat komitmen, pejabat pengadaan, pokja pemilihan, agen pengadaan, penyelenggara swakelola dan penyedia.

4. Meminta kepada menteri BUMN untuk mengevaluasi seluruh pimpinan PT. PLN Wilayah sulawesi selatan, sulawesi tenggara, dan sulawesi barat.


 aliansi mahasiswa celebes ini juga mengatakan bahwa PT. PLN Wilayah sulawesi selatan, sulawesi tenggara, dan sulawesi barat tidak melaksanakan tugasnya seperti yang termuat dalam PERPRES NO 12 TAHUN 2021 Tentang pengadaan barang dan jasa, hal ini dibuktikan dengan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa dalam hal pekerjaan Operator UPDK Tello PLTD Barru, Pekerjaan Cleaning Service di UPDK Tello PLTD Barru, Pekerjaan Operator di UPDK Bakaru, Pekerjaan Operator Pembangkit di UPDK Kendari, yang apabila dijumlah secara keseluruhan yakni menelan anggaran puluhan milyar, proyek atau pengadaan barang dan jasa ini dilaksanakan tanpa melalui proses tender atau proses lelang  melainkan dilaksanakan hanya dengan proses penunjukan.


Dalam pernyataan sikapnya juga menambahkan bahwa , proyek tersebut diduga melakukan praktek KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) dikatenakan proyek tersebut diduga dilaksanakan oleh anak perusahaan PT. PLN Tarakan yang diduga bernama PT. PCN (Paguntaka Cahaya Nusantara) yang diduga sarang dari kelompok-kelompok monopoli yang di isi oleh orang-orang PT. PLN itu sendiri.