Sukabumi Pantau Terkini, Walaupun kondisi Madrasah
pada umumnya morat marit, alias tidak memiliki alat untuk menyelenggarakan
kegiatan UNBK, ratusan Madrsah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah yang ada di
Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat, untuk tahun Pelajaran 2018/2019 siap
mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), dengan memperhatikan
peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun
2018, tentang Penilaian hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan dan Penilaian
hasil Belajar oleh Pemerintah, pada pasal 8 ayat 2 yang berbunyi, “Pelaksanaan
UN diutamakan melalui Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).”
Kepala Madrasah Tsanawiyah yang ada di Kecamatan Nyalindung Kabupaten Sukabumi yang tidak mau disebut namanya, melalui pesan Whats App Messenger kepada
awak media Pantau Terkini menyampaikan “Solusi terbaik dengan perinsif azas
keadilan hal diwajibkannya UNBK bagi Madrasah Tsanawiyah Swasta agar pihak
Seksi Pendidikan Madrasah/Kemenag Wajib mensubsidi Server maximal mulai tahun
pelajaran 2019/2020 atau mulai tahun pelajaran sekarang 2018/2019, itu baru
adil dan enak kedua belah pihak, demikian untuk dijadikan perhatian serius,” ungkapnya
Ditemui
diruang kerjanya wakabid Kurikulum MA Peduli Lingkungan Hidup (Heni Rohaeni,
S.PdI), ketika ditanya tentang kesiapan UNBK, kepada awak Media Pantau Terkini
menjelaskan, “Kami selalu siap mengikuti kegiatan UNBK walaupun kondisi Madrasah
kami termasuk kategori Madrasah Swasta yang boleh dikatakan serba kekurangan,
tahun pelajaran 2017/2018 kami menyelenggarakan UNBK yang pertamakalinya dengan
peralatan yang serba dapat pinjam, hasilnya Alhamdulillah sukses, dan
Alhamdulillah UNBK tahun pelajaran sekarang 2018/2019 kami mungkin bisa
menyelenggarakan UNBK dengan peralatan dapat beli sendiri, namun uang yang kami
peroleh dapat pinjaman dari pihak lain, tapi hal
itu ga masalah bagi kami yang penting kami dapat menyelenggarakan UNBK dengan
baik, demi generasi Bangsa yang bermartabat.” Imbuhnya
“Serba
dilematis, dilaksanakan terbatas anggaran tidak dilaksanakan jatuh reputasi,
bagai mana tidak kalu kita perhatikan Sekolah-Sekolah swasta pada umumnya
kondisinya serba pas pasan apa lagi sekolah yang ada di Pedesaan, mereka seolah
olah digiring untuk mengikuti teknologi digital yang kondisi geografisnya tidak
mendukung, contoh signal yang diterima masing-masing tempat tidak sama bahkan ada banyak diantara sekolah yang menerima signal timbul tenggelam, tidak menutup kemungkinan yang blank pun ada,
peralatan yang dimiliki tidak memadai (Komputer, Genset, Stabilizer, Modem dll),
hal itu patut jadi pertimbangan bagi para penentu kebijakan, paling tidak
Pemerintah secepatnya memberikan bantuan berupa peralatan UNBK bagi Sekolah-Sekolah
Swasta yang membutuhkan, jangan biarkan Sekolah-Sekolah terjerat dengan hutang
biaya penyelenggaraan UNBK,” demikian disampaikan Eddy Faitsal Tagor Harahap
selaku pemerhati Pendidikan.(usep)