Sukabumi Pantau Terkini.co.id
Warga Desa Cijulang Kecamatan Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi Jawa Barat keluhkan perlakuan Pemerintah Desa yang dianggap tidak berpihak terhadap warga masyarakat penyandang Disabilitas.

“Putra kami yang lumpuh bertahun-tahun tidak ada perhatian dari Pemerintah desa, ketika putra kami mau berobat ke Rumah Sakit minta diantar pake Ambulan Desa, belum apa-apa kami sudah diminta uang bensin, uang buat sopir dan uang rokok, padahal mereka tahu kami ini orang miskin, kalo kami orang berada/kaya tidak mungkin kami minta diantar ambulan desa,”Demikian disampaikan Maharani,

Maharani menambahkan, “Pemerintah desa nampaknya tidak berpihak kepada kami, pasalnya selama ada Program Bantuan Sosial (Bansos) keluarga kami pernah menerima bantuan beras 10 Kg dan beberapa butir telor pada tahun 2020, bantuan tersebut diberikan dimalam hari oleh salah seorang petugas, yang katanya ini melanjutkan program SBY,

Sampai saat ini kami tidak pernah mendapat bantuan lagi, keluarga yang mampu/kaya mendapat bantuan, kami orang miskin dan memiliki anak yang sakit kakinya lumpuh tidak bisa berdiri apalagi berjalan, kami dilupakan Pemerintah, dimana keadilan Negara buat kami,”Keluhnya

Hal yang sama disampaikan Rina yang tinggal di Kampung Ciherang Rt 38/11, dengan lugas dia menerangkan, “Pada tahun 2020 kami mendapat bantuan senilai Rp 600,000,- kata Pak RT ini bantuan BLT-DD, tapi sampai sekarang kami tidak lagi mendapat bantuan, padahal kami sangat membutuhkan, sementara orang lain yang dianggap mampu mendapat bantuan, kami yang miskin rumahpun mau runtuh tidak mendapat bantuan lagi, kami mohon ada perhatian dari pihak Pemerintah,”Terangnya

Asep Petugas Kesejahteraan Sosial (Kesos) ketika ditemui di Kantor Desa Cijulang, ditanya terkait bantuan Sosial dan bantuan angkutan penyandang Disabilitas, dia menjelaskan, “Data yang ada pada kami kurang lebih 800 Kepala Keluarga yang ada di desa ini sebagai penerima bantuan sosial, kalau mengenai Ibu Maharani dan Ibu Rina, saya tidak tahu, mungkin dia mendapat bantuan cuma satukali itu, limpahan dari yang lain, saya akan pelajari dulu datanya dan kalau belum masuk sebagai penerima Bansos saya akan daftarkan, kalo mengenai Ibu Maharani minta diantar menggunakan Ambulan desa saya tidak tahu,”terangnya

Asep ketika ditanya, bisakah kami menemui kepala Desa, dia menjawab, “Kepala Desa sedang Isolasi Mandiri (Isoman), baru mulai hari ini, untuk lebih jelas tentang Ibu Maharani dan Ibu Rina, kebetulan diruang rapat ada Pak Kadusnya,”Jawannya

Abdul Kohar (Kepala Dusun), dia menjelaskan, “Kalo Ibu Maharani dia hanya mendapat Bansos Provinsi dari Pak Ridwan Kamil, kalo yang Ibu Rina digilir ke yang lain, berdasarkan hasil musyawarah ditingkat kedusunan,”Jelasnya

Abdul Kohar ketika ditanya Bukankah BLT DD tidak bisa dialihkan ke yang lain ? dia mengelak, “Memang tidak bisa dialihkan tapi semua itu berdasarkan hasil rapat dikedusunan dan diketahui oleh Pemerintah Desa,”Pungkasnya

Beberapa warga Desa Cijulang kepada Pantau Terkini.co.id menerangkan, “Kepala Desa Cijulang (Jalaludin) kondisinya sehat-sehat saja tidak menjalani Isolasi mandiri (Isoman), kalau Kesos menyebutkan bahwa kepala desa sedang Isoman, itu akal-akalan saja agar wartawan tidak mewawancarai kepala desa tesebut,”Terangnya

Sampai berita ini diturunkan Pantau Terkini.co.id belum mendapat keterangan dari Kepala Desa, sekalipun melalui Tilpon selulernya, (red***)

 

Sumber     : Pantau Terkini

Editor        : Usep