Bojong – Selain memberikan bantuan beras masing-masing sebanyak lima kilogram kepada 900 keluarga terdampak pandemi Covid-19, Bupati Tegal Umi Azizah juga menyalurkan bantuan logistik pangan dan uang tunai satu juta rupiah untuk memenuhi kebutuhan operasional dapur umum Reksa Menungsa di Dukuh Pekandangan, Desa Rembul yang masuk di kawasan objek wisata Guci, Rabu (04/08/2021) siang.


Secara simbolis Umi menyerahkan bantuan logistik berupa beras 3 kuintal, mie instan 5 dus, telur ayam 3 peti, minyak goreng 10 liter dan kecap 5 bungkus refill ke pengelola dapur umum. Bantuan beras dan logistik tersebut, lanjut Umi, berasal dari iuran PNS (pegawai negeri sipil) Pemkab Tegal yang dihimpun lewat Korpri dan juga Baznas Kabupaten Tegal.


Di sini, ia mengapresiasi inisiatif pemuda setempat dalam bergotong-royong, bahu membahu menggalang sumber daya untuk tugas kemanusiaan.


“Inilah wujud nyata kekompakan anak-anak muda di sini. Sebuah modal sosial yang kuat dan sangat diperlukan untuk menghadapi situasi krisis seperti sekarang ini. Tidak banyak mengeluh, hanya kerja, kerja, kerja membantu sesama warga yang mengalami kesulitan,” kata Umi.


Dapur umum yang berlokasi di Kafe Gbugshelter ini dibuka dan dikelola oleh tenaga relawan setempat untuk membantu mencukupi kebutuhan pangan keluarga terdampak pandemi Covid-19 di kawasan Guci yang selama ini menggantungkan usahanya dari kegiatan pariwisata.


Mereka terdiri dari relawan pencinta alam seperti Galas, Gupala, Kompak, Karabiner dan relawan sosial seperti taruna siaga bencana (Tagana), kampung siaga bencana (KSB) dan tim siaga bencana berbasis masyarakat (Sibat) Guci serta organisasi kemasyarakatan Gerakan Pemuda Ansor Desa Guci.


Syamsul Fauzan (33), pemilik Kafe Gbugshelter sekaligus penggagas dapur umum ini menuturkan jika setiap harinya 300-400 bungkus makanan dibagikan ke warga Desa Guci, Dukuh Pekandangan dan Karanganyar di Desa Rembul, Dukuh Kemaron dan Depok di Desa Tuwel.


“Kita sudah berjalan sembilan hari ini dan alhamdulillah makin banyak warga peduli berdonasi seperti dari warga Guci sendiri, masyarakat petani yang menyumbangkan sayuran juga telur,” ujar Syamsul.


Ditemui usai acara penyerahan bantuan, Umi menjelaskan jika sejak kebijakan penutupan wahana tirta diberlakukan pada pertengahan Juli 2020 lalu, tingkat kunjungan wisata di Guci menurun drastis. Hal tersebut berdampak pada kehidupan masyarakat setempat.


Pendapatan warga pun semakin menurun tajam sejak objek wisata Guci ditutup akibat tingginya kasus penularan Covid-19 Kabupaten Tegal awal Juni 2021 lalu yang dilanjutkan dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada Juli 2021 hingga sekarang.


Umi pun mengimbau agar situasi sulit ini bisa dijadikan kesempatan bagi warganya yang mampu untuk saling membantu, meringankan beban keluarga yang membutuhkan pertolongan. Sebelumnya, Pemkab Tegal melalui Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten juga membantu memasarkan sayur dan buah-buahan milik warga pedagang Guci ke Kota Slawi.


Usai menyalurkan bantuan logistik di Guci, Umi bertolak menuju Kantor Dinas Sosial untuk menyalurkan secara simbolis paket bantuan presiden berupa beras sebanyak lima kilogram untuk 2.456 keluarga penerima manfaat (KPM). Adapun KPM tersebut menyasar kelompok supir angkutan umum, juru parkir dan warga pedagang di sekitar terminal yang sama sekali belum pernah menerima bantuan sosial. (Red/dk)