Ngawi | Pantau Terkini | Sosok sederhana yang memulai hidup dari keterbelakangan ekonomi
hingga sukses hari ini, kini beliau akan melenggang macung Bupati Ngawi.
Sosok sederhana ini memulai karier menjadi penjual bakso keliling semasa mudanya sambil menutut ilmu di SPGN NGAWI ditahun 1988 hingga lulus sekolah dan tetap melanjutkan jualan bakso dan belajar jadi bos kecil dengan beberapa anak buahnya.
Musim berganti mengikuti perkembangan zaman dengan kosituansi dan kondisi saat itu beliau melanjutkan berjualan mie ayam di seputaran Kab.Ngawi dengan 4 anak buah yang mengikutinya
hingga tahun 1997.
JUMIRIN memulai hidup baru dengan menikahi seorang gadis di Desa Klitik Kecamatan Geneng Kab.Ngawi anak seorang janda tua yang bekerja keseharian sebagai penjual kopi dan sarapan pagi.
Awal mengarungi hidup baru dengan membuka kelontong kecil, penjual gaplek, jagung ,kedelai dan juga jenis polowijo lainnya.
Setiap pagi hari dengan memikul Dacin ( Timbangan Lama) berangkat dari pelosok desa ke desa lainnya guna mengumpulkan palawija untuk dijual di pengepul di beberapa tempat.
Beliau menggeluti nasib ini hingga 5 tahun berjalan, hingga merambah menjadi penjual kelapa keliling dan sembako keliling dari toko satu ke toko lain di wilayah Kab.Ngawi. Karir semakin
meningkat sejak taun 2004 beliau mencoba mendatangkan kelapa sendiri dari Jogjakarta,Tulung Agung, Pacitan, dan Blitar , selama satu tahun penuh .
Sejak 2005 beliau mencoba mendatangkan kelapa sendiri dari NTB , Disitulah awal beliau beranjak meningkat kondisi ekonominya hingga setiap hari bisa mendatangkan kelapa 5 rit fuso ( 10.000/fuso) dengan kalkulasi disetiap harinya beliau bisa menghabiskan 50 .000 biji kelapa dan semakin
tambah besar ketika ikut menjadi suplayer ekspor kelapa di Jepara dan Semarang , kerjasama dengan bos dari Saudi Arabia ( Mr.Talal).
Pola pikir beliau tak hanya diam mulailah beliau berinvestasi tanah di sekitar rumahnya berawal dari
sebidang tanah dengan luas 8.500m2 beliau mencoba membuat toko besi dan gudang dibagian
depannya , serta sisa tanah di bagian belakang dibuat tanah kavling Perumahan.
Dari pengalaman jual tanah kavling itulah kini beliau memiliki beberapa perumahan di sekitar Kab. Ngawi.
Tak hanya puas dengan yang ia dapat ,beliau merambah di dunia usaha alat angkut Dump Truk , alat
angkut alat berat, sewa alat berat , kontraktor dengan wadah PT SUMBER MESTHI ABADI yang beliau dirikan sejak tahun 2011 hingga saat ini .
Tidak kalah layak untuk kami informasikan dan patut kita acungi jempol walaupun berstatus seorang Pendatang di Desa Klitik namun mendapat dukungan dan simpati yang besar dari warga masyarakat Desa Klitik untuk mencalonkan diri sebagai Kepala Desa yang pada akhirnya di tahun 2013 Alhasil tanpa perjuangan yang begitu berarti duduklah beliau sebagai Kepala Desa
Klitik Di Periode 2013-2019.
Dan Kini beliau telah menjadi mantan Kepala Desa Klitik sejak bulan Juli 2019 dan digantikan oleh sang Istri bpk JUMIRIN yakni IBU SUPRAPTIyang terpilih sebagai Kepala Desa untuk periode 2019-2025. Ada sedikit penyesalan ketika beliau ingin meniti karir ditahun 2015 untuk mencalonkan Bupati Ngawi , bukan gagal saat terpilih namun gagal tidak mendapatkan REKOMENDASI dari partai untuk mengusung beliau , namun kesabaran beliau tetap terjaga dan dengan secara konsisten menjalin hubungan baik dengan masyarakat Ngawi pada umumnya. Mendatangi tempat pengajian, orang hajatan ,perkumpulan pemuda, aktif menjadi ketua LPNU , kegiatan KADIN Kab Ngawi, ketua Asosiasi GAKINDO dan banyak hal yang beliau lakukan untuk menjalin hubungan baik dengan masyarakat .
Tak kalah pentingnya beliau mengisi acara sebagai motivator anak-anak lulusan SMK yang tidak bisa melanjutkan kuliah , Diakhir masa jabatannya beliau juga aktif di beberapa relawan seperti dikutip dari berbagai media beliau sebagai motivator RELAWAN RENGGANIS DI PILGUB JATIM 2018 dan juga MOTIVATOR JOSMART MATARAMAN SAAT PILPRES 2019, itulah berbagai senyemangat beliau untuk maju di PILBUP NGAWI 2020 beliau berharap banyak kepada seluruh warga Kab Ngawi ikut berperan aktif bersama sama .
Namun sebelum melanjutkan cerita kedepan beliau ingat tentang suka duka menjadi KADES lagi setelah gagal 2015 tidak bisa mencalonkan Bupati ,Berjuanglah lagi beliau sebagai Kepala Desa beliau ingin berfikir kreatif dengan melihat Desa Klitik memiliki TKD yang prospektif di tepi Jalan Raya Propinsi , mulailah beliau rapat di desa, mencetuskan Perdes serah guna bangun dengan sistimatis yang ada hingga mendapatkan investor dari Sidoarjo dengan total dana pembangunan 23 Milyar , namun nasib masih kurang beruntung karena investor meninggalkan kegiatan karena selama 2 tahun izin dari Pemkab tidak kunjung datang lagi menjadi sebuah penyesalan tak berarti, kini lahan yang seharusnya bisa menjadi icon desa saya lenyap begitu saja dan beliau hanya bisa menggumam “ mengapa peran serta Pemkab tidak kunjung datang “ tanya dalam gumamnya.
Tidak berhenti disitu proses tukar guling TKD yang terkena jalan tol 6 tahun tidak kelar prosesnya ,membuahkan tanda tanya besar keikut sertaan Pemkab dalam hal ini hampir tak dirasakan bahkan
pertanyaan secara tertulis pun tak pernah ada tanggapan , sungguh ironis kenyataan yang harus saya
terima , masih ditambah kengerian luar biasa ketika hampir 4 tahun desaku tidak mendapat Sarpras dari Pemkab , pilu rasanya diakhir masa jabatan saya hanya mendapat lembaran kertas daftar penerima Sarpras Desa se-Kec Geneng , hampir seluruh desa mendapatkan namundesaku tidak.
Namun apa hendak dikata komunikasi tak berarti ,surat tertulis pun tak berdaya hanya rasa IKLAS dan sabar menjadi penyemangat saya.
Namun semangat tak pernah pantang mundur berkat keuletan kami bersama aparatur desa saat itu perkembangan dan kemajuan desa saya tidak terkalahkan dengan desa
yang lain.
Mungutip dari pertanyaan awak media apa yang menjadi motivasi dasar mencalonkan Bupati ,begini keterangan beliau: “RASA PRIHATIN yang begitu mendalam semenjak saya dewasa hingga kini di wilayah kami masih begitu besar tingkat kemiskinan , begitu minimnya lapangan pekerjaan , begitu besar pula anak -,anak yang lulus SLTA /SMK harus urban meninggalkan kampung halaman ,meninggalkan keluarga demi sesuap nasi dan mempertahankan hidupnya”. Saat Ini saya berharap
berkenannya para Pemangku Negara ini sesekali turun ke Kab Ngawi membaca sebuah realita yang dirasakan masyarakat dan ada sebuah ketulusan dari beliau tergugah hatinya untuk bersama - sama memikirkan saudara -saudara kita di Kabupaten Ngawi Jawa Timur. (Bud)
0 Comments