PANTAUTERKINI.CO.ID, Jembrana - Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Khrisna meninjau kegiatan kontrol populasi dan vaksinasi rabies dalam rangka penanggulangan kasus positif rabies di Jembrana, Selasa (31/5/2022) bertempat di Balai Banjar Tengah, Desa Mendoyo Dangin Tukad, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali. Kegiatan tersebut bertujuan untuk antisipasi merebaknya kasus rabies terkait peningkatan kasus populasi anjing liar yang tidak terkontrol. 

Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Pemkab Jembrana melalui Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana yang bekerjasama dengan Yayasan Bali Animal Welfare Assosiation (BAWA) melaksanakan sterilisasi dan vaksinasi dengan sasaran wilayah yang menjadi zona merah kasus positif rabies di Kabupaten Jembrana. Kegiatan vaksinasi dan sterilisasi tersebut dilaksanakan selama tiga hari, di mulai dari Desa Mendoyo Dangin Tukad, Kecamatan Jembrana, dan dilanjutkan ke Desa Pergung yang terakhir ke Desa Gumbrih Kecamatan Pekutatan. Kegiatan tersebut dibantu oleh 12 orang relawan dari Yayasan Bawa didampingi Medik Vet (Dokter Hewan) Kecamatan Mendoyo, dengan target 50 dosis vaksin perhari.    

Dalam kegiatan tersebut dihadiri Camat Mendoyo, I Putu Sindu Yasa; Perbekel Mendoyo Dangin Tukad, I Made Semara Jaya beserta Staf dan masyarakat setempat. 


Usai meninjau kegiatan tersebut, Wabup Patriana Krisna mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk mengontrol populasi anjing liar dan menekan jumlah kasus rabies yang terjadi di Kabupaten Jembrana. “Ini harus kita kontrol, jangan sampai terlalu banyak jumlah populasi anjing liar di Jembrana, kasus rabies sangat tinggi di Jembrana. Dengan demikian, sehingga penting sekali untuk melakukan kontrol terhadap perkembangan populasinya,” ucap Wabup Patriana Krisna. 

Wabup Patriana Krisna berharap ke depannya populasi anjing liar dapat terkontrol dan kasus rabies segera menurun. “Kegiatan ini sangat penting untuk dilakukan, mengingat catatan kasus positif rabies di Jembrana sangat tinggi dan ini sangat membahayakan, dapat menyebabkan kematian pada manusia, bila tidak mendapat penanganan yang tepat,” ujar Wabup Patriana Krisna.  

Sementara pihak Kepala Dinas Pertanian dan Pangan I Wayan Sutama mengatakan bahwa kasus positif tahun ini mengalami kenaikan. Hal tersebut terjadi karena vaksinasi bagi anjing di wilayah Jembrana belum optimal. 

“Saya berterimakasih kepada Yayasan BAWA yang sudah datang dari Kecamatan Ubud, Gianyar atas kerjasamanya untuk membantu Kabupaten Jembrana melakukan vaksinasi dan kontrol populasi, karena Jembrana pada tahun ini merupakan Kabupaten dengan kasus rabies tertinggi di Provinsi Bali,” ungkap Kadis Pertanian dan Pangan I Wayan Sutama. 

I Wayan Sutama juga menambahkan, bahwa saat ini menyediakan sebanyak 60 dosis vaksin untuk setiap pelaksanakan kegiatan dengan estimasi dari Dinas Pertanian dan Pangan jumlah populasi anjing di Jembrana sebanyak 40.955 ekor merupakan jumlah yang cukup tinggi. “Tentu saja jumlah tersebut belum dapat memenuhi kebutuhan vaksinasi dan akan kita optimalkan dan bekerjasama dengan yayasan lain yang bergerak di bidang ini, Kami berharap dengan dilaksanakan kegiatan ini jumlah populasi anjing dapat menurun," imbuhnya. 

Dalam hal ini pada kesempatan yang sama, Koordinator Medik Vet Drh. Ni Made Ayu Sukarmi Mega menyarankan agar masyarakat dapat menjaga hewan peliharaannya dengan baik. “Lakukan vaksinasi secara berkala, dan bertanggungjawab terhadap peliharaannya, untuk tidak meliarkan anjing dan segara laporkan kepada petugas terdekat bila menemukan hewan yang terindikasi gejala rabies,” tutup Koordinator Medik Vet Drh. Ni Made Ayu Sukarmi Mega.



>> (AM)