Medan. Pantauterkini

Mangkraknya pengerjaan proyek trotoar di Jalan AR Hakim Medan senila Rp.3,6 Milyar, mulai menjadi perhatian publik. Sangatlah disayangkan terjadi. 

Seperti yang disampaikan oleh salah seorang pengamat anggaran Elfenda Ananda kepada wartawan, Rabu (2/03/2022), pihaknya sangat menyayangkan hal itu.


"Padahal pemko Medan saat ini sedang giat giatnya berbenah dalam upaya memperindah kota Medan agar lebih baik lagi. Kalau melihat apa yang terjadi pada pembangunan trotoar di Jalan AR Hakim dari mulai simpang Jalan Wahidin- AR Hakim hingga simpang Aksara, terlihat proyek pembangunan trotoar yang tidak selesai dikerjakan alias "mangkrak" dan berdasarkan konfirmasi pemberitaan dengan dinas terkait tentunya patut diduga bahwa aspek perencanaan pekerjaan tersebut tidaklah baik," kata Elfenda.

 Menurutnya, Koordinasi antar dinas lemah dan terkesan melempar kesalahan pada dinas lain. Harusnya Walikota melakukan Tindakan terhadap dinas terkait kenapa proyek ini dibangun tetapi terlantar.

Dari sisi perencanaan katanya lagi, harusnya sudah ada tahapan pekerjaan apa yang harus dilakukan setelah pinggiran trotoar dikerjakan. Bukan dibiarkan melompong kosong ditengahnya tanpa diselesaikan sesuai denga apa yang direncanakan. Dalam perencanaan tentunya bila ada pekerjaan yang berhubungan dengan dinas lain tentunya saling berkoordinasi bukan malah terkesan lempar tanggungjawab. Bagaimana pertanggungjawaban dari pekerjaan tersebut kalau hasilnya tidak dapat dinilai karena masih dianggap setengah atau belum selesai. 

 Tentunya sebut Elfenda, ini akan mencoreng wajah walikota dengan kinerja bawahannya yang menyelesaikan pekerjaan trotoar saja tidak becus dan melemparkan kesalahan pada dinas lain.

" Dari sisi anggaran, tentunya nominal anggaran Rp.3,6 Miliar bukanlah dana yang sedikit untuk kepentingan rakyat di level bawah. Rakyat kelas bawah masih membutuhkan anggaran untuk menyelamatkan mereka dari himpitan ekonomi. Namun, disatu sisi dinas terkait mempergunakan anggaran tidak secara baik dan bertanggung jawab. Padahal, uang tersebut bersumber dari pajak rakyat yang harus dipertanggungjawabakan," tegasnya.

Dia menyebutkan, Walikota Medan Boby nasution kiranya mendapat kado ulang tahun kepemimpinan pertamanya dengan kinerja bawahan yang tidak memuaskan atau mengecewakan.

" Harusnya, walikota Medan gerak cepat menyelesaikan persoalan ini dan memberikan teguran kepada dinas terkait utamanya melempar kesalahan pada dinas lain," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, pantauan wartawan di Jalan AR Hakim (foto-red),  Senin (28/02/2022) siang, dari mulai simpang Jalan Wahidin- AR Hakim, hingga simpang Aksara, terlihat proyek pembangunan trotoar yang tidak selesai dikerjakan alias "mangkrak".

Informasi diperoleh, proyek trotoar tersebut dikerjakan  Oleh Dinas PU Kota Medan, APBD Kota Medan 2021, pagu anggaran senilai Rp.3,7 Milyar. Dengan nilai kontrak sebesar Rp. 3,6 Milyar. Anehnya lagi, menurut informasi dilapangan disebut-sebut pekerjaan itu baru dikerjakan pada tahun 2022 ini, dengan kondisi hanya pinggiran trotoar saja yang dikerjakan, sedangkan pada badan trotoar hanya ditimbun dengan pecahan batu bekas matrial, bahkan masih banyak yang berlubang (seperti terlihat pada foto).

Sementara, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas PU Medan yang menangani proyek tersebut Ida Siti Masnur menyebutkan, pihaknya hanya mengerjakan sisi kiri dan kanan trotoar saja. Sedangkan untuk tengah trotoar dikerjakan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP).

" Kita hanya kerjakan pembatas yang kiri dan kanan saja. Sedangkan untuk bagian tengahnya dikerjakan oleh Dinas Pertamanan. Begitu kata Kabid Dinas Pertamanan waktu itu," sebutnya melalui sambungan telepon whatshap,Selasa (1/03/2022).

Kemudian Dia juga mengatakan, dirinya saat itu juga segera mengecek ke lokasi proyek. " Ini saya mau jalan untuk ngecek ke lokasi. Sudah saya bilang juga supaya bagian tengah trotoar ditimbun agar tidak berlubang," ucapnya sembari mengatakan segera menginformasikan hasil pengecekan yang dilakukannya di lokasi.

Akan tetapi sampai berita ini ditayangkan, PPK tersebut tidak ada menghubungi wartawan media ini untuk memberikan informasi soal proyek tersebut.

Terpisah, Kepala Dinas Pertamanan dan Kebersihan (DKP) Kota Medan S I Dongoran, menepis kalau pihaknya yang melakukan pekerjaan bagian tengah trotoar tersebut. " Gak ada bang," kata Dongoran, dalam pesan singkat whashap yang diterima wartawan.

Saat ditanya apakah semua pengerjaannya dikerjakan oleh Dinas PU, Dia menyebutkan kemungkinannya seperti itu." Mungkinlah bang. Belum ada kerjaan itu bang," ujarnya.

Sekali lagi ditanya untuk memastikan apakah DKP tidak ada sangkut pautnya dengan proyek trotoar tersebut, Dongoran meyakinkan dengan mengirikam gambar stiker acungan jempol," 👍," stiker yang dikirim Kepala DKP Kota Medan, lewat pesan singkat whatshap.
Darwan/udin