Pantau Terkini Bali. 

Sore hari 24 januari 2022 pewarta kembali mengunjungi Puri Jepun Kuning,jln jepun kuning,perum.jepun kuning no.4 denpasar tempat kediaman sepasang suami istri gung ade & ningrat karang,disana sudah ada teman lainnya seperti Dewa Sumuniartha seorang pebisnis,I komang Wirawan (pemerhati budaya spiritual bali) dan sudah tentu gung ade karang musisi kreatif pembentuk komunitas Prog.world.

Pembicaraan di mulai dari berbagai sudut,mulai dari sosial politik,seni budaya,kehidupan sosial hingga sejarah.

Hingga suatu ketika pembicaraan menukik ke masalah puri,pewarta bertanya,apa sih puri itu itu ? Apa fungsinya di zaman now ? Kemudian gung ade karang menjawab ; Puri pada umumnya di kenal orang sebagai tempat tinggal bangsawan ksatria dan menjadi tempat atau pusat budaya kerajaan,seperti kegiatan seni tari,karawitan,sastra,maupun spiritual.

Nah sudah barang tentu zaman sekarang wilayah kerajaan sudah menjadi kenangan,namun mereka2 yang mewarisi DNA ksatria itu tumbuh dan bekerja kepada turunannya,saya sendiri tidak menyadari bahwa rumah saya pada akhirnya berfungsi sebagai Puri di zaman now,seperti kegiatan musik sebagai seni budaya,di studio musik rumah saya juga berfungsi sebagai perpustakaan,dimana koleksi buku2 saya itu tentang filisofi,sastra dan budaya dan buku2 saya kebanyakan di beli di amerika dan di bali.

Seperti saat ini kita berbincang-bincang soal segala hal hingga melahirkan ide-ide cemerlang untuk suatu karya,nah inilah fungsi Puri.saya membentuk Prog.world itu sebagai sarana untuk merealisasikan ide2 seni budaya yang terkandung nilai2 local genius yang futuristik namun terinspirasi dari nilai2 luhur pendahulu kita,maka terjadilah suatu langkah yang inovatif.

Sering terjadi pertemuan lintas suku bangsa di Puri Jepun kuning seperti hadirnya orang batak,padang,nias,palembang,jakarta,bandung/sunda,jawa,madura,dayak bahkan manca negara seperti belanda,rusia dan portugis dengan alasan seni musik dan budaya.

Disamping itu sering terjadi perbicangan lintas agama seperti Islam,Kristen,Buddha dan Hindu.

Semua kegiatan yang terjadi di Puri Jepun Kuning merupakan inovasi dari kegiatan2 Puri terdahulu seperti Puri Kertasura tempat tinggal ayah saya disaat menjabat bupati Karangasem maupun Puri Agung Karangasem tempat tinggal kakek saya saat menjadi Raja,hanya disini ada perbedaannya,jika di Puri Agung itu tempat kegiatan kerajaan,kemudian di Puri Kertasura menjadi tempat kegiatan sosial politik dan budaya di zaman republik,sedangkan di Puri Jepun Kuning sebagai kegiatan seni budaya dan seni ideologi di zaman NOW.

tiba2 gung ade mengambil bunga jepun atau kamboja dan memperlihatkan setiap helai bunga kamboja itu saling bersandar dan saling menopang,seperti itulah selayaknya kita hidup,itulah lambang Puri Jepun kuning yang mana tumbuh pohon jepun kuning yang indah.

Sesaat kemudian pewarta mengambil HP menelpon wariez abdul ketua The Rolling Stones Community Jakarta dan menyerahkan HP nya ke gung ade untuk berbincang-bincang lewat udara tentang ide2 event berikutnya yang kemungkinan besar akan terjadi kerjasama event antara Prog.world united artists dengan The rolling stones community dan juga pihak-pihak lainnya.

Demikianlah perbincangan kami senin sore hingga malam di Puri Jepun Kuning. Dan sekali lagi bukan sekedar bincang antara pewarta dan narasumber tapi terlontar ide ide cemerlang mengangkat budaya,Pariwisata dan seni di Bali lewat musik.

panterbali-UQ