Tegal - Mohamad Firman Cahya Diwangkara (21) kini harus berjibaku memenuhi hidupnya sebagai Tukang Parkir di pertokoan Jalan Werkudoro Kota Tegal karena gagal mengapai masa depannya lantaran dikeluarkan dari sekolah tempat mengenyam pendidikannya salah satu SMK Kejuruan di Kota Tegal

Bahkan Ia sempat meneteskan air mata saat diajak berbincang salah satu awak media, pasalnya keinginan melanjutkan pendidikannya hanya tinggal mimpi.

Firman mungkin salah satu dari sekian banyak remaja yang tak dapat melanjutkan pendidikan lantaran minimnya biaya karena pergolakan perekonomian atau permasalahan lain sehingga berakhir harus rela di keluarkan 

Namun Firman (21) mengaku bila dirinya saat itu dikeluarkan dari sekolah lantaran kurang disiplin tanpa ada kebijaksanaan maupun toleransi dari pihak sekolah meski pihak keluarga telah memohon untuk hal terkait

Bahkan saat berbincang dengan kami, Minggu (7/10/2021) Firman sempat meneteskan air matanya dan berharap dapat melanjutkan pendidikannya agar mampu membahagiakan kedua orang tuanya yang hanya pekerja serabutan

Miris memang nasib yang dialami Firman, saat dirinya asik menikmati pendidikan dibangku tingkat sekolah menengah atas harus lengser, meski sempat pihak keluarga datang memohon didampingi Lembaga Swadaya Masyarakat untuk melakukan mediasi

Kini Firman harus rela, meski menggeluti dunia perpakiran tetapi mimpi meraih pendidikan belum usai, terlebih lagi pendidikan baginya menjadi peran penting baginya dalam mengapai masa depan dan membahagiakan kedua orang tuanya (Kar)