Bantaeng - Puluhan mahasiswa yang menamakan diri Aliansi Anak Petani Bantaeng berunjuk rasa didepan kantor Bupati Bantaeng Jalan Andi Mannappiang, Senin (23/8/2021).


Satu persatu bergantian berorasi meneriakkan copot Kadis Pertanian Bantaeng  yang dinilai tidak peka akan kekacauan diakar rumput terkhusus pada wilayah pupuk subsidi.


"Sebagaimana bahwa hari ini adalah aksi yang sudah ketiga kalinya dari kami, mengingat hasil-hasil audiensi saat aksi kedua bulan februari tak kunjung ada kejelasan. Kadis Pertanian tukang ngibul, copot Kadistan Bantaeng" Teriak pemuda berjas merah, Ridwan Gallarang dalam orasinya.


Seusai menyandera mobil truk dijadikan panggung orasi dan membakar beberap buah ban bekas, mereka kemudian bergeser menggeruduk Kantor Dinas Pertanian dan kembali bergantian orasi sambil membakar ban.


"Kami hari ini membawa beberapa tuntutan diantaranya mendesak pembaharuan data poktan, sahkan perbup terkait teknis penggunaan dana talangan, mutasi PPL nakal, dan evaluasi distributor terkhusus wilayah Sinoa dan sekitarnya" Terang Uppi Tayler selaku jenderal lapangan


Tidak berselang lama, kemudian mereka diterima lansung oleh Asisten 2 Bidang Ekonomi & Pemberdayaan SDM, Kadis Pertanian, Kepala Bidang Pupuk, dan Kepala Bidang Kelembagaan Pertanian.


"Setelah berlansung kurang lebih satu jam audiensi didalam tadi, beberapa tuntutan kami telah kami utarakan dan menemui kesepakatan. Terkait realisasinya kami diberikan waktu hingga oktober tahun ini, tentunya kami berharap ada realisasi jika tak ingin ada kejadian seperti ini kembali oktober mendatang" Tegas Uppi pemuda Pa'jukukang


Perlu diketahui Aliansi Anak Petani Bantaeng telah berunjuk rasa tiga kali selama dalam kurung waktu tahun 2021.