Sukabumi, Pantau Terkini.co.id Sejumlah warga masyarakat merasa kecewa atas prilaku  pemangku kebijakan yang ada di Desa Cikaranggeusan, Kecamatan Jampang Kulon Kabupaten Sukabumi Jawa Barat


Dari hasil investigasi Pantau Terkini.co.id di Kampung Pasir Gombong, Cinangka, Cibodas, Cikuya, Cibayawak, Ciranjang, Pamoyanan dan Kampung Cikaler.

Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Desa (DD) tidak disalurkan sebagi mana mestinya, sesuai  PMK 50/PMK tentang Pengelolaan Dana Desa,

Berdasarkan data yang dimiliki Pantau Terkini.co.id Seorang Kakek berinisial K (76 Tahun), dia terdaftar sebagai penerima manfaat BLT DD tahun 2020, kakek tersebut ketika ditanya apakah menerima BLT DD  dari desa pada tahun 2020 ?,  dia menjawab,  "Saya tidak pernah menerima dana bantuan sosial apapun dari desa, meskipun sering kali saya diminta Poto copy KK dan KTP oleh RT", Terangnya,

Lain halnya dengan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang berinisial  "U"  ketika ditanya berapa dana yang diterima pada saat pembagian BLT BD dari desa ?, dia menjawab. "Kami hanya menerima dua kali masing-masing Rp 600.000, jadi total diterima senilai Rp. 1.200.000", Jelasnya

Hal serupa disampaikan KPM berinisial  "AY"   dia hanya menerima sebesar Rp. 600.000 sebanyak 2 kali jadi total diterima senilai Rp. 1.200.000".

Berdasarkan data yang ada, dana BLT DD Desa Cikaranggeusan senilai Rp. 342.000.000 untuk 190 Kepala Keluarga (KK) penerima manfaat, jadi per KK seharusnya mendapatkan BLT DD senilan Rp 1.800.000,-   namun fakta dan realita yang ditemukan dilapangan tidak sesuai dengan ketentuan.

Ketika Pantau Terkini.co.id menemui Kepala Desa Cikaranggeusan (Supriyatno) dikantornya (25/2/21) pukul 15.00, menurut penjelasan seorang Kepala Dusun (Kadus), bahwa Kades sudah pulang sejak pukul 12.00, katanya ada urusan keluarga, begitu juga Bu, Sekdes lagi di Rumah sakit,

Petugas Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskessos),  Desa Cikaranggeusan (Dede Sugiartono), ketika ditanya berapa jumlah anggaran BLT DD dan berapa jumlah penerimanya, dengan nada kaku dia menjawab “Saya tidak tahu”,Tuturnya

Selang beberapa saat, Kadus menerima telephone seluller dari Kades supriyatno, kemudian Tilpon tersebut diberikan kepada Pantau Terkini.co.id , Kades ketika ditanya berapa jumlah penerima manfaat, jawabnya 190 KK, kemudian tilpon tersebut terputus dan Kades tidak dapat dihubungi kembali. (Red*)