Sukabumi Pantau Terkini.co.id Warga Desa Cikarang Kecamatan Cidolog Kabupaten Sukabumi Jawa Barat,  meminta media siber pantau terkini untuk meliput kondisi penerima bantuan pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) yang kondisinya carut marut.

Peri (Puskesos Desa Cikarang) mengatakan, “Pada tahun anggaran 2020, kami Pernah membuat Proposal pengajuan Rutilahu sebanyak 20 unit rumah kepada Forum Silaturahmi Kabupaten Sukabumi Sehat (FSKSS) atas instruksi Kepala Desa,

Proposal tersebut dikumpulkan di kantor Kecamatan Cidolog dengan proposal desa-desa lain yang ada di Wilayah Kecamatan Cidolog, selanjutnya proposal tersebut dibawa oleh Ibu Dedeh selaku Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) untuk disampaikan ketingkat Kabupaten,

Pada bulan Juli tahun 2020 dana Rutilahu tersebut cair senilai 200 juta rupiah untuk 20 unit Rutilahu atau per unit mendapat anggaran senilai 10 juta rupiah, dengan rincian 9.2 juta rupiah untuk pembelian bahan matrial, 560 ribu rupiah untuk upah kerja dan 240 ribu rupiah untuk biaya administrasi pelaporan,

Dana untuk bahan material 20 unit x Rp.9.200.000,- =Rp.184.000.000,- langsung di transfer dari Pemerintah Kabupaten Sukabumi ke Rekening Bank milik Toko Matrial “Gudang Jaya” di sagaranten,

Untuk upah Kerja 20 x Rp.560.000,- = Rp.11.200.000,- diambil oleh kepala desa  dari Kesos Kecamatan Cidolog dan sisanya 20 x Rp.240.000,-= Rp.4.800.000,- diambil oleh saya sendiri untuk kepentingan administrasi pelaporan,”Terangnya

Ditemui di rumahnya, Sekretaris Desa Cikarang yang tidak mau disebut namanya menjelaskan, “Saya tidak terlibat dalam kepanitiaan pembangunan Rutilahu, sehingga tidak tahu siapa-siapa saja yang mendapat program tersebut, hanya saya mengetahui bahwa kegiatan pembangunan Rutilahu tersebut banyak yang belum selesai dengan berbagai kendala,

Bantuan perbaikan Rutilahu untuk Pak Muhidin, karena Pak Muhidin tidak siap maka dialihkan kepada Pak Jaelani dan sampai saat ini Rumah tersebut belum dibangun, Rumah UUM yang beralamat di Kampung Gunungsari belum dikerjakan karena belum ada matrialnya, Rumah Nurjaman (Kampung Cioray) belum selesai karena matrial tidak cukup, Rumah Asimah (Kampung Bayur) belum dibangun karena hanya diberi pasir dan bata hebel, Rumah Tia, S  (Kampung Panembong) belum dibangun karena matrialnya kurang, Rumah Hedi (Kampung Cikalapa) belum dibangun karena matrianya tidak komplit dan Rumah Ojeh (Kampung Ciwajar) belum dibangun karena matrialnya tidak ada,”Jelasnya

Data yang berhasil dihimpun oleh Pantau Terkini.co.id, menurut keterangan berbagai elemen masyarakat termasuk tukang kuli bangunan yang mengerjakan bangunan Rutilahu tersebut, mereka mengatakan bahwa dana yang diterima Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang berbentuk matrial dengan berbagai biaya lain-lain diperkirakan kalau diuangkan kurang lebih senilai Rp 5.000.000,-

“Benar saya telah mengambil biaya upah kerja Rutilahu dari Kesos Kecamatan Cidolog karena ketua panitia Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Saudara Dayat berhalangan,” demikian disampaikan Kepala Desa Cikarang (Atam) melalui tilpon selulernya, seraya menjelaskan, ada dua unit rumah yang fatal belum dikerjakan dan ada pula yang dialihkan karena mengundurkan diri,“imbuhnya

Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Dayat, dengan lugas menjelaskan, “Saya tidak pernah mengetahui dan menerima keuangan untuk upah kerja karena semuanya diurus oleh kepala desa dan sampai saat ini pembangunan Rutilahu tersebut masih ada rumah yang belum selesai dikerjakan sejumlah 6 unit lagi,”Tegasnya

“Kalo memang kondisi carut marutnya pembangunan rutilahu sebagaimana dijelaskan oleh berbagai pihak, hal tersebut diduga telah terjadi korupsi dalam penyaluran anggaran Rutilahu, atas dasar kejadian tersebut, kami berharap Aparat Penegak Hukum segera bertindak demi menyelamatkan uang Negara untuk kepentingan masyarakat yang sangat membutuhkan,”Kata Hasan (LSM-IPK) yang akrab disapa 007. (Red*)