![]() |
Dapur pembakaran sampah warga RW.06 Kelurahan Pabuaran Bojonggede |
"Awalnya kami bingung sampah yang menumpuk di seputar lingkungan mau di buang kemana sedangkan rata rata warga disini pendatang dan bekerja di Bogor dan jakarta" papar Otong.
"Akhirnya kami membuat ide mengelolah sampah melibatkan penduduk yang nganggur " jelas Otong .
"Peraturan dan larangan membuang sampah kekali sudah tak boleh dan pemerintah tidak memberi solusi apapun untuk sampah warga" lanjut otong,
"Akhirnya warga sepakat untuk membuat penampungan dan pembalaran sampah di lahan milik ketua RW.06 Djaenuri terang Otong.
Kesadaran dan kepedulian RW Djaenuri ini akhirnya bukan saja RT.04/06 saja bahkan menjadi 4 RT di lingkungan RW.06 Kelurahan Pabuaran Kecamatan Bojonggede Kabupaten Bogor.
Djaenuri juga bersama para ketua RT membuat 2(dua) Gerobak untuk mengangkut sampah warga.
Pembiayaan dari membuat bak pembakaran sampah dan gerobak semuanya rembukan warga yang ditarik perkepala keluarga sebesar Rp,50.000 pada awalnya selanjutnya warga hanya di tarik 25.000/bulan itupun Rp.20.000 untuk gaji pengelola sampah dan 5.000 utk kas RT masing masing jelas Otong Kastin kepada Damiri wartawan media pantau.
" Kami masih bingung kedepannya jika swadaya warga seakan membebani warga apa lagi dimasa pandemi ini banyak warga yang terdampak ekonominya dan ini bukan saja sampah jadi permasalahan warga bahkan jalan lingkungan kami para pengurus membangun bersama warga juga akhirnya kami malu" jelas Otong.
PPadahal warga juga rajin juga membayar pajak bumi dan bangunan sedangkan sebaliknya pemerintah daerah tidak memperdulikan lingkungan mereka" tutup Otong
Otong berharap perhatian dan peran pemerintah daerah harapnya kepada pewarta pantau.
Lurah Pabuaran Romli. S.Sos sangat apresiasi dengan kesadaran yang tinggi warga masyarakat di wilayah kelurahan Pabuaran Kecamatan Bojonggede "kamipun telah mengusulkan kepada pemkab tentang pengelolahan sampah yang memang menjadi permasalahan nasional memang kesulitan daerah untuk penampungan sampah warga masyarakat belum ada yang berjalan operasi ". papar Romli sebagai lurah pabuaran.
"Mau saya pelarangan menggunakan kantong plastik itu menyeluruh jangan indo mart dan alfa mart saja sedangkan di warung dan pasar harus juga "ungkap Lurah Pabuaran.
"Jika memang pelastik salah satu faktor utama permasalahan sampah sekalian pabriknya sekalian ditutup" pangkas Romli
Sebaiknya pakai kertas semen atau bahan yang habis dibakar jadi tidak menimbulkan masalah kedepan papar Romli.
Untuk masalah pembuanga sampah tetap saya pantau karena lihat saja sepanjang kali baru ini sungai sudah penuh dengan sampah jadi saya sendiri tak dapat berbuat apa-apa ungkap Romli.(Damiri)
Pembiayaan dari membuat bak pembakaran sampah dan gerobak semuanya rembukan warga yang ditarik perkepala keluarga sebesar Rp,50.000 pada awalnya selanjutnya warga hanya di tarik 25.000/bulan itupun Rp.20.000 untuk gaji pengelola sampah dan 5.000 utk kas RT masing masing jelas Otong Kastin kepada Damiri wartawan media pantau.
" Kami masih bingung kedepannya jika swadaya warga seakan membebani warga apa lagi dimasa pandemi ini banyak warga yang terdampak ekonominya dan ini bukan saja sampah jadi permasalahan warga bahkan jalan lingkungan kami para pengurus membangun bersama warga juga akhirnya kami malu" jelas Otong.
PPadahal warga juga rajin juga membayar pajak bumi dan bangunan sedangkan sebaliknya pemerintah daerah tidak memperdulikan lingkungan mereka" tutup Otong
Otong berharap perhatian dan peran pemerintah daerah harapnya kepada pewarta pantau.
![]() |
Romli S.Sos Lurah Pabuaran Kec. Bojonggede.Kabupaten Bogor |
"Mau saya pelarangan menggunakan kantong plastik itu menyeluruh jangan indo mart dan alfa mart saja sedangkan di warung dan pasar harus juga "ungkap Lurah Pabuaran.
"Jika memang pelastik salah satu faktor utama permasalahan sampah sekalian pabriknya sekalian ditutup" pangkas Romli
Sebaiknya pakai kertas semen atau bahan yang habis dibakar jadi tidak menimbulkan masalah kedepan papar Romli.
Untuk masalah pembuanga sampah tetap saya pantau karena lihat saja sepanjang kali baru ini sungai sudah penuh dengan sampah jadi saya sendiri tak dapat berbuat apa-apa ungkap Romli.(Damiri)
0 Comments