Mahmud Marhaba :”Saya sudah meminta klarifikasi kepada pak Sekwan, namun hingga kini belum juga ada jawaban”

MARISA ( GOL) – Porsi anggaran khusus media yang ada di sekretariat dewan (Sekwan) DPRD Pohuwato, dinilai terlalu diskriminatif.

Pasalnya, memang aneh bin ajaib, kebijakan penganggaran untuk liputan media massa dan online di DPRD Pohuwato terindikasi mengesampingkan nilai kebersamaan sehingga terkesan pilih kasih.

Hal itu terlihat dari beragamnya proporsi besaran anggaran permedia dalam kurun waktu satu tahun kedepan ini.

Padahal, sejumlah perusahaan media memiliki jenis, bentuk dan klasifikasi media yang sama.

Sesuai hasil cupture-ran daftar media di DPRD yang beredar dikalangan wartawan, terlihat bahwa untuk jenis media cetak porsi anggarannya sama besar jumlahnya. Begitu pula untuk jenis media elektronik anggarannya sama meski lebih kecil dari media cetak.

Yang terlihat berbeda dan terkesan diskriminatif adalah jenis media cyber atau online. Dimana, dari 9 media online yang diakomodir oleh DPRD dalam rencana kerjasama peliputan, memiliki jumlah besaran kontrak yang berbeda-beda alias tidak sama.

Hal ini mengundang tanda tanya bagi pemilik media online yang masuk dalam kontrak kerjasama tersebut.

Tidak diketahui persis apa yang menjadi dasar dan pertimbangan bagian Sekretaris Dewan yang notabene memiliki hak dalam membagi porsi anggaran tersebut.

Padahal, secara rasional jika melihat dari jenis medianya, pembagian porsi anggaran ini tidak memiliki unsur proporsional.

Dikonfirmasi hal ini melalui WhastApp pribadinya oleh sejumlah wartawan, Sekwan DPRD Pohuwato, Mahyudin Ahmad, enggan menjawabnya. Terlihat pesan tersebut dibaca namun belum dijawab hingga berita ini diterbitkan.

Sementara itu, Mahmud Marhaba, Pemred kabarpublik.id yang dimintai keterangan terkait dengan polemik ini mengatakan jika dirinya sudah meminta klarifikasi dari Sekwan Pohuwato, Rabu (29/01/2020).

“Saya sudah meminta klarifikasi kepada pak Sekwan, namun hingga kini belum juga ada jawaban,” kata Mahmud kepada media Pantau Terkini di Gorontalo. (BK)