BATANG - Medan yang terjal dan masih berupa tanah merah merupakan kendala yang harus dihadapi dalam penyelesaian pengerasan jalan atau yang biasa disebut makadam.

Hal tersebut tak menyurutkan semangat anggota TNI dan warga untuk memindahkan batu belah dari tempat pembongkaran material batu belah yang telah diangkut oleh Dump Truck, walaupun dengan gerobak tua yang sudah usang dimakan usia warga dan TNI secara bergantian menaikkan dan mendorong gerobak tersebut sampai ketempat yang akan diperkeras seperti yang diungkapkan oleh Mbah Yanto dalam logat jawanya ketika ikut dalam kerumunan warga yang bergotong royong pada Jum'at (05/10/18).

"Mboten nopo nopo pak penting margi niki rampung pripun carane daripada depekso malah mangkeh resiko, kados riin nate wonten truck guling teng ngriki" ujarnya.

Dengan kendala tersebut masyarakat ternyata juga sudah menyadari bahwa tentunya masyarakat akan hadir beberapa hari sekali karena harus melansir batu batu belah yang jaraknya mencapai ratusan meter dari jalan yang diperkeras secara bertahap.

Hal senada juga diungkapkan oleh Mbah Narti nenek tua yang ikut serta memasukkan batu belah ke gerobak tua, dengan tetap mengunyah susurnya sebagai penyemangat dalam gotong royong tersebut.(red)