Asahan – Pasca merebaknya ‘kasus’ terkait penggunaan Dana Desa yang dialokasikan oleh seratusan Desa di Asahan untuk pembuatan jaringan internet desa  ,Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Asahan sulit ditemui oleh para awak media baik cetak maupun Elektronik.
Hasil pantauan awak media Pakkaraja.co.id dilapangan , sampai hari ini proyek menyelenggarakan pemasangan jaringan internet desa di sejumlah desa di Kabupaten Asahan ‘Mangkrak’ yang mana menurut salah satu sumber kami bahwa hal ini adalah akibat dari adanya ‘tarik-menarik’ kepentingan  dalam pelaksanaan program pengadaan jaringan internet desa.
Jika melihat perkembangannya , di Kabupaten Asahan ada beberapa ISP yang sudah berdiri  /beroperasi lebih dahulu sebelum adanya regulasi yang tepat dan pastinya mampu berkontribusi untuk kemajuan masyarakat Asahan. Minimnya pengetahuan masyarakat terkait regulasi yang ada, serta masih belum adanya aturan yang ditetapkan oleh daerah.   
Epi Hamdana selaku tokoh pemuda masyarakat Asahan yang ditemui awak media PAKKARAJA.CO.ID memberikan tanggapannya terkait ’KISRUH’ mengatakan bahwa hal ini sengaja dihembuskan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang memiliki kepentingan, karena menurut Epi  proyek pembuatan jaringan internet desa ini juga sebaiknya harus segera dituntaskan mengingat kebutuhan akan informasi untuk masyarakat yang ada di pedesaan dan pastinya ada nilai rupiah yang menjadikan pembuatan jaringan internet desa ini  menjadi rebutan.


Epi Hamdana meminta kepada semua pihak kiranya tidak saling menyalahkan demi untuk kepentingan pribadi namun kiranya  bersama-sama saling bersinergi demi kemajuan IPTEK masyrakat Asahan. (Bormen Panjaitan)